Tingkatan-tingkatan dalam Thifan Po Khan adalah sebagai berikut :
1. Fuen (putih) artinya bersiap ditulisi.
2. Loin houkun (hijau muda) artinya mulai hijau.
3. Kotlu (ungu) artinya hijau itu mulai masak.
4. Tureiyt (biru) artinya kedewasaan.
5. Konlut (coklat tua), artinya sendapan pendekar.
6. Fuenloin (putih dan hijau) artinya rangkap berfikir.
7. Tawgi kotlu (ungu dan kuning) artinya menjelang pendekar.
8. Fun tureiyt (merah dan biru) artinya santaran darah.
9. Loin houkun (hijau dan coklat tua) artinya tahan diri.
10. Konlut fuen konlut (coklat tua berjalur putih), artinya tahu akan harga diri.
11. Fun fuen fun (merah berjalur putih) artinya Pertahankanlah hak.
12. Tughi onlu tughi (ungu berjalur kuning) artinya pembela hak.
Kamis, 03 Oktober 2013
Senin, 07 November 2011
Sejarah Thifan Po Khan
Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan China yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru (Lihat Turkistan: Negeri Islam Yang Hilang, DR. Najib Kailany). Namun kalau kita simak dalam peta dunia, yang akan kita temukan adalah nama Turfan, daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah China Utara.
Turkistan Barat dijajah oleh Rusia yang memasukkannya ke dalam wilayah Uni Sovyet. Sebelum Islam datang ke daerah ini, beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati telah memiliki sejenis ilmu beladiri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan "kagrul", yang dipadukan dengan pengaturan napas Kampa.
Dakwah Islam mulai disebarkan di Turkistan kira-kira pada dua abad setelah hijriah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Zhodam :
"Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah China arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangan, lambang-lambang, dan segala istilah."(ZHODAM, Syiharani, halaman 9).
Menurut M. Rafiq Khan dalam bukunya "Islam di Tiongkok", mengatakan sebagai berikut :
"Orang Muslim pertama yang datang di Tiongkok ialah dalam zaman pemerintahan Tai Tsung, kaisar kedua dari dinasti Tang (627-650 Masehi). Jumlah mereka ada empat orang, seorang berkedudukan di Kanton, yang kedua di kota Yang Chow, yang ketiga dan yang keempat berdiam di kota Chuang Chow. Orang yang mula-mula mengajarkan Islam ialah Saad bin Abi Waqqas, yang meletakkan batu-batu pertama mesjid Kanton yang terkenal sekarang sebagai Wai-Shin-Zi, yaitu Mesjid untuk kenang-kenangan kepada Nabi"
Dituliskannya pula bahwa selama Pemerintahan Tai Chong (Kaisar ke-2 dari Dinasti Tsung tahun 960-1279 Masehi) Tiongkok diserbu oleh penguasa Muslim dari Kashgharia, yaitu Baghra Khan beserta pasukannya, lalu menduduki Sin Kiang (Simak : Islam di Tiongkok; M. Rafiq Khan dan Sejarah Da'wah Islam; Thomas W. Arnold).
Hal ini disepakati oleh seorang China ahli sejarah terkenal yang bernama Prof. Chin Yuan menyatakan bahwa orang-orang Islam mengirimkan utusan-utusan mereka ke Tiongkok dalam tahun 651, utusan-utusan itu bertemu dengan Kaisar Tiongkok di Changan (Sianfu), ibukota Tiongkok pada waktu itu. Pada tahun 713 M. perbatasan barat Tiongkok dikuasai oleh seorang jenderal Arab yang terkenal bernama Qutaiba bin Muslim, pada waktu itu ia telah menaklukkan daerah yang luas di Asia Tengah dan namanya sangat ditakuti.
Dari uraian di atas dapat dilihat bagaimana hubungan atau interaksi antara dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai macam beladiri di kawasan China, sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Po khan berarti "Kepalan Tangan Bangsawan Thifan". Beladiri ini mempunyai riwayat tersendiri yang khas sebagaimana diceritakan dalam kitab yang bernama Zhodam.
Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang disebut Kagrul, bercampur Kumfu China Purba. Tersebutlah seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan, ia mengembara ke China untuk menyebarkan ajarannya.
Dalam pengembaraannya sampailah ia ke kawasan Liang yang diperintah oleh Raja Wu, karena terkena fitnah ia melarikan diri dan sampai di Bukit Kao, di sana ia merenung selama 9 tahun. Menyadari murid-muridnya sering mendapat gangguan, baik dari binatang buas, manusia, atau penyakit yang mengakibatkan kurang lancarnya misi penyebaran agama Budha, maka ia pun menyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri seperti tersebut di atas.
Campuran Kumfu China Purba dengan Kampahana Tinju Hindustan yang diatur dengan jalan pernapasan Yoga Dahtayana membentuk Shourim Kumfu/Shaolin Kungfu di wihara-wihara. Pengkajian beladiri ini disusun dalam Kitab I Zen Zang serta ilmu batinnya dalam Kitab Hzen Souzen. Sampai di sini ada kesamaan sejarah dengan beladiri lain seperti Shorinji Kempo, Karate, dan lain-lain, yang masih satu sumber.
Aliran Shourim terus berkembang ke arah utara China dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turkistan). Di sana aliran Shourim ini pun pecah menjadi berpuluh-puluh cabang. Setiap cabang pun berkembang dan terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya Shourim menjadi berbagai macam aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.
Tersebutlah seorang bangsawan bernama Je'nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan terkenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Je'nan menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu dan ia pun berguru pada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan, Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan (siasat para raja/bangsawan).
Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran, aliran-aliran ini kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan, lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan Po Khan. Pada masa itu pengaruh ajaran Islam sudah masuk ke dalam beladiri ini.
Perkembangan Thifan Po Khan di Indonesia
Diperkirakan Thifan masuk ke Indonesia pada tahun 1678 pada masa Sultan Malik Muzafar Syah dari Kerajaan Lamuri, pada saat itu Sultan Malik Muzafar Syah mendatangkan pelatih-pelatih dari Turki Timur yang kemudian disebarkan ke kalangan para bangsawan di Sumatera (dapat dilihat dalam Kisah Raja-raja Lamuri/ Raja Pasai).
Pada abad ke-18 Tuanku Rao dan kawan-kawan mengembangkan ilmu ini ke daerah-daerah Padang, Tapanuli Selatan dan Minang, hingga tersebar ke Bonjol, Sumatera bagian Timur dan Riau yang berpusat di Air Jernih, Batang Uyun (Merbau). Dari Merbau ini diperkirakan menyebar ke Malaysia dan Thailand. Dari Merbau dan Bonjol menyusuri pantai utara Sumatera sampai ke kota Muko-Muko dan akhirnya masuk ke pulau Jawa, terus menyebar dan tidak diketahui ke mana saja penyebarannya.
Sekitar tahun 1900-an Tuanku Haji (Hang) Uding membawa ilmu Thifan ini ke pulau Jawa dan menyebarkannya di daerah Betawi dan sekitarnya.Masuknya ilmu Thifan ke pulau Jawa ada yang langsung yaitu yang disebarkan oleh orang-orang Tartar ke pulau Jawa sambil berdagang kain, ada pula yang tidak lansung yaitu melalui pesisir pulau Sumatera seperti tersebut di atas.
Pada masa SDI dan SI ada beberapa pemuda Islam yang mengkaji beladiri Thifan Po Khan, kemudian pada masa Masyumi beladiri Thifan Po Khan mulai berkembang dan dikaji oleh beberapa kelompok pemuda Islam tetapi tidak berlanjut.
Pada tahun 1960an gerakan-gerakan keislaman mulai surut, beladiri-beladiri yang berasaskan Islam pun ikut surut, sehingga penyebarannya pun terjadi dengan sembunyi-sembunyi, begitu juga dengan Thifan Po Khan yang berasaskan Islam, penyebarannya kembali surut, pada masa itu hanya beberapa orang saja yang mengkaji Thifan Po Khan dan itupun dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
Pada masa Orba untuk pertama kalinya gerakan Keislaman mulai timbul kembali dalam batas-batas tertentu, dan akhirnya tersendat kembali. Pada waktu itu penyebaran beladiri Thifan Po Khan kembali surut dan hanya dikaji oleh beberapa orang saja secara pribadi dan tidak dibuka secara umum.
Pada tahun 1972 Thifan Po Khan mulai diajarkan kembali secara pribadi-pribadi di kalangan pemuda PERSIS, walaupun banyak tantangan dari kalangan pemuda PERSIS sendiri, akhirnya pada tahun 1976 dibentuk Yayasan Thifan Po Khan, tapi yayasan itu tidak berkembang karena beberapa kendala, beladiri Thifan Po Khan pun hampir hilang dari permukaan.
Pada tahun 1980an beladiri Thifan Po Khan mulai tersebar ke berbagai wilayah di pulau Jawa, tetapi penyebarannya terbatas pada Pesantren-pesantren PERSIS dan pemuda-pemuda masjid.
Pada tahun 1987an berdiri lembaga olah raga beladiri Thifan Po Khan, kemudian berganti-ganti badan hukum, timbul beberapa kendala di dalamnya dan akhirnya terbentuklah Persaudaraan Thifan Po Khan Indonesia pada awal tahun 2005.
Sebenarnya cukup banyak orang yang berjasa dalam menyebarkan ilmu Thifan Po Khan di pulau Jawa, tetapi nama-nama mereka tidak dikenal dan penyebarannyapun tidak diketahui ke mana saja.
Senin, 01 November 2010
Senam Pemanasan dan Pendinginan
Tidak dikeraskan tenaganya.
1. Kepala diputar, mata tidak merem. 8 hitungan. Kebalikannya.
2. Kepala keatas sekali, lalu kebawah sekali.
3. Kepala tengok kanan sekali, lalu kekiri sekali.
4. Kepala patah kanan sekali, lalu kekiri sekali.
5. Pundak diputar; kebalikannya.
6. Pundak dimajukan kedepan
7. Pundak dimundurkan ke belakang.
8. Pundak diangkat keatas.
9. Tangan diputar. Konsentrasi : titik putaran di sikut. Tangan kanan searah jarum jam, tangan kiri kebalikannya.
10. Tangan seperti berhias. Tangan kanan digerakkan dari kiri kekanan. Tangan kiri dari kanan ke kiri.
12. Tangan digerakkan dari bawah ke atas. Konsentarasi titik engsel gerakan tetap di sikut.
13. Putar pergelangan tangan. Konsentrasi : titik putar di pergelangan tangan. Pergelangan tangan kanan diputar searah jarum jam, tangan kiri kebalikannya.
14. Pergelangan tangan digerakkan ke samping. Tangan kanan digerakkan dari kiri ke kanan. Tangan kiri kebalikannya.
15. Pergelangan tangan digerakkan keatas.
16. Pergelangan tangan digerakkan ke bawah.
17. Tangan kanan digerakkan ke atas, seolah-olah mengambil barang diatas, sementara tangan kiri tetap dibawah. Terus gantian tangan kiri yang keatas, tangan kanan diam.
18. Pinggang diputar, kebalikannya.
19. Pinggang digerakkan ke depan 1 gerakan, kemudian ke belakang 1 gerakan.
20. Pinggang digerakkan ke samping kanan 1 gerakan, kemudian ke kiri 1 gerakan.
21. Paha kaki kanan diangkat, putar keluar. Gantian dengan paha kaki kiri.
22. Paha kaki kanan diangkat, putar kedalam. Gantian dengan paha kaki kiri.
23. Paha kaki kanan diangkat sampai rata-rata air (kayak jalan di tempat). Gantian dengan kaki kiri selang-seling.
24. Paha dan kaki diayun keatas. Paha kaki lurus, tidak ditekuk. Diusahakan setinggi mungkin. Gantian dengan kaki kiri.
25. Kaki kanan diangkat ke samping atas. Kemudian gantian, kaki kiri diangkat ke samping kiri atas.
26. Kaki kanan diangkat ke belakang atas. Gantian, kaki kiri diangkat ke belakang atas.
27. Paha kaki kanan diangkat, kaki ditekuk dipengang oleh kedua tangan. Kaki diputar, poros putar ada di lutut. Gerakan yang sama untuk kaki kiri.
28. Paha kaki kanan diangkat seperti no. 27, kaki digerakkan ke depan 1 kali, ke belakang 1 kali. Setelah 8 hitungan, kaki digerakkan ke kanan 1 kali dan kekiri 1 kali.
Kemudian gantian kaki kiri dengan gerakan yang sama.
29. Paha kaki kanan diangkat seperti no. 27, pergelangan kaki diputar. Kemudian gantian, kaki kiri dengan gerakan yang sama.
30. Paha kaki kanan diangkat seperti no. 27, pergelangan kaki digerakkan ke kanan 1 kali dan ke kiri 1 kali. Kemudian gantian, kaki kiri dengan gerakan yang sama.
31. Tangan dipinggang, berjinjit.
32. Tangan dipinggang, jari kaki kanan ditekuk ke depan. Gantian, kaki kiri.
33. Tangan dipinggang, samping telapak kaki kanan-kiri bagian dalam diangkat.
34. Lari 10 menit
35. Kedua kaki meloncat (kedua kaki melayang). Tangan diputar-putar seperti megang skipping, makin lama tangan makin ke atas.
36. Pukulan lurus ke depan, kanan kiri, 20 hitungan.
37. Pukulan kurung, kanan kiri.
38. Pukulan uppercat dari bawah ke atas, kanan kiri.
39. Pukulan uppercat kanan ke samping, kuda-kuda melebar dicondongkan ke kanan (berat badan ke kanan, kaki kanan ditekuk lututnya). Tangan kiri diatas kepala.
Gantian, uppercut kiri samping.
40. Pukulan uppercat kebelakang, kanan kiri.
41. Tendangan lurus ke depan (kaki lurus), kanan kiri.
42. Tendangan ke samping, telapak kaki seperti pisau, kanan kiri.
43. Tendangan kebelakang menggunakan tumit, kanan kiri.
Pendinginan
1. Kaki kanan ke depan, lutut ditekuk. Kaki kiri dipanjangkan ke belakang yang lurus. Tangan memegang paha kanan. 8 hitungan, napas ditahan.
2. Bersila, dengan kedua telapak kaki bersentuhan. Paha samping dirapatkan ke tanah.
3. Sikap seperti kodok, kedua kaki ditekuk, paha samping bagian dalam dirapatkan ke tanah.
4. Ngangkang, paha-lutut ditahan tangan.
5. Split, jangan dipaksa. Kalau tidak bisa sampai bawah, pantat di atas saja.
6. Sikut ditekuk di belakang kepala. Kanan kiri.
7. Tangan kanan dari atas ke belakang, tangan kiri dari bawah keatas. Kedua telapak tangan sampai bersentuhan. Kebalikannya.
8. Seperti memeluk, tangan kanan diatas, tangan kiri dibawah . Kebalikannya.
9. Telapak kanan dibuka oleh tangan kiri, bagian dalam menghadap ke depan. Gantian, tangan kiri.
10. Telapak kanan dibuka oleh tangan kiri, bagian luar menghadap ke depan, Gantian, tangan kiri.
11. Kedua tangan lurus ke depan, ditarik ke pinggang, sambil menghirup napas. Napas ditahan di dada. Dada agak dibusungkan. Tahan. Kemudian tangan diturunkan di depan, sambil mengeluarkan napas pelan-pelan melalui mulut. Kaki dirapatkan. Posisi tangan disamping.
1. Kepala diputar, mata tidak merem. 8 hitungan. Kebalikannya.
2. Kepala keatas sekali, lalu kebawah sekali.
3. Kepala tengok kanan sekali, lalu kekiri sekali.
4. Kepala patah kanan sekali, lalu kekiri sekali.
5. Pundak diputar; kebalikannya.
6. Pundak dimajukan kedepan
7. Pundak dimundurkan ke belakang.
8. Pundak diangkat keatas.
9. Tangan diputar. Konsentrasi : titik putaran di sikut. Tangan kanan searah jarum jam, tangan kiri kebalikannya.
10. Tangan seperti berhias. Tangan kanan digerakkan dari kiri kekanan. Tangan kiri dari kanan ke kiri.
12. Tangan digerakkan dari bawah ke atas. Konsentarasi titik engsel gerakan tetap di sikut.
13. Putar pergelangan tangan. Konsentrasi : titik putar di pergelangan tangan. Pergelangan tangan kanan diputar searah jarum jam, tangan kiri kebalikannya.
14. Pergelangan tangan digerakkan ke samping. Tangan kanan digerakkan dari kiri ke kanan. Tangan kiri kebalikannya.
15. Pergelangan tangan digerakkan keatas.
16. Pergelangan tangan digerakkan ke bawah.
17. Tangan kanan digerakkan ke atas, seolah-olah mengambil barang diatas, sementara tangan kiri tetap dibawah. Terus gantian tangan kiri yang keatas, tangan kanan diam.
18. Pinggang diputar, kebalikannya.
19. Pinggang digerakkan ke depan 1 gerakan, kemudian ke belakang 1 gerakan.
20. Pinggang digerakkan ke samping kanan 1 gerakan, kemudian ke kiri 1 gerakan.
21. Paha kaki kanan diangkat, putar keluar. Gantian dengan paha kaki kiri.
22. Paha kaki kanan diangkat, putar kedalam. Gantian dengan paha kaki kiri.
23. Paha kaki kanan diangkat sampai rata-rata air (kayak jalan di tempat). Gantian dengan kaki kiri selang-seling.
24. Paha dan kaki diayun keatas. Paha kaki lurus, tidak ditekuk. Diusahakan setinggi mungkin. Gantian dengan kaki kiri.
25. Kaki kanan diangkat ke samping atas. Kemudian gantian, kaki kiri diangkat ke samping kiri atas.
26. Kaki kanan diangkat ke belakang atas. Gantian, kaki kiri diangkat ke belakang atas.
27. Paha kaki kanan diangkat, kaki ditekuk dipengang oleh kedua tangan. Kaki diputar, poros putar ada di lutut. Gerakan yang sama untuk kaki kiri.
28. Paha kaki kanan diangkat seperti no. 27, kaki digerakkan ke depan 1 kali, ke belakang 1 kali. Setelah 8 hitungan, kaki digerakkan ke kanan 1 kali dan kekiri 1 kali.
Kemudian gantian kaki kiri dengan gerakan yang sama.
29. Paha kaki kanan diangkat seperti no. 27, pergelangan kaki diputar. Kemudian gantian, kaki kiri dengan gerakan yang sama.
30. Paha kaki kanan diangkat seperti no. 27, pergelangan kaki digerakkan ke kanan 1 kali dan ke kiri 1 kali. Kemudian gantian, kaki kiri dengan gerakan yang sama.
31. Tangan dipinggang, berjinjit.
32. Tangan dipinggang, jari kaki kanan ditekuk ke depan. Gantian, kaki kiri.
33. Tangan dipinggang, samping telapak kaki kanan-kiri bagian dalam diangkat.
34. Lari 10 menit
35. Kedua kaki meloncat (kedua kaki melayang). Tangan diputar-putar seperti megang skipping, makin lama tangan makin ke atas.
36. Pukulan lurus ke depan, kanan kiri, 20 hitungan.
37. Pukulan kurung, kanan kiri.
38. Pukulan uppercat dari bawah ke atas, kanan kiri.
39. Pukulan uppercat kanan ke samping, kuda-kuda melebar dicondongkan ke kanan (berat badan ke kanan, kaki kanan ditekuk lututnya). Tangan kiri diatas kepala.
Gantian, uppercut kiri samping.
40. Pukulan uppercat kebelakang, kanan kiri.
41. Tendangan lurus ke depan (kaki lurus), kanan kiri.
42. Tendangan ke samping, telapak kaki seperti pisau, kanan kiri.
43. Tendangan kebelakang menggunakan tumit, kanan kiri.
Pendinginan
1. Kaki kanan ke depan, lutut ditekuk. Kaki kiri dipanjangkan ke belakang yang lurus. Tangan memegang paha kanan. 8 hitungan, napas ditahan.
2. Bersila, dengan kedua telapak kaki bersentuhan. Paha samping dirapatkan ke tanah.
3. Sikap seperti kodok, kedua kaki ditekuk, paha samping bagian dalam dirapatkan ke tanah.
4. Ngangkang, paha-lutut ditahan tangan.
5. Split, jangan dipaksa. Kalau tidak bisa sampai bawah, pantat di atas saja.
6. Sikut ditekuk di belakang kepala. Kanan kiri.
7. Tangan kanan dari atas ke belakang, tangan kiri dari bawah keatas. Kedua telapak tangan sampai bersentuhan. Kebalikannya.
8. Seperti memeluk, tangan kanan diatas, tangan kiri dibawah . Kebalikannya.
9. Telapak kanan dibuka oleh tangan kiri, bagian dalam menghadap ke depan. Gantian, tangan kiri.
10. Telapak kanan dibuka oleh tangan kiri, bagian luar menghadap ke depan, Gantian, tangan kiri.
11. Kedua tangan lurus ke depan, ditarik ke pinggang, sambil menghirup napas. Napas ditahan di dada. Dada agak dibusungkan. Tahan. Kemudian tangan diturunkan di depan, sambil mengeluarkan napas pelan-pelan melalui mulut. Kaki dirapatkan. Posisi tangan disamping.
Senin, 22 September 2008
Pos Mudik 2008
Alhamdulillah Kepanduan PKS Kota Bekasi membuka Pos Mudik. Semoga bisa membawa berkah bagi para pemudik yang kebetulan membutuhkan informasi dan bantuan. Lokasinya di dekat Kalimalang. Pos Mudik ini juga berfungsi sebagai sarana silaturahmi dan tentunya informasi bagi yang ingin mengenal PKS lebih baik lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)